This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

supporrr

--

Monday, September 22, 2008

Breast implants

Are you unhappy with your breasts that are just a little bit smaller than you'd like them? Or, would a little extra add a few more curves to your figure and more strut to your walk? Breast augmentation used to belong only to the world of movie stars and millionaires, but now it is a common operation for any woman who can see the benefits.

Breast implants can work wonders for just about any woman. Here are a few of the benefits worth considering.

Increased Self-Esteem

This is the number one reason for breast enlargement, and the number one result. Even women who don't suffer from low self-esteem feel better about themselves and more confident in their daily life when they have the body they've always wanted.

Having small breasts is a major contributor to low self-esteem in women. It's something like the way men feel about their virility when they perceive that they have a small ... car, or house maybe.

Breast enhancement means that you will get more attention wherever you go, but it's not all about that, either. It's all about how you feel about yourself. Just like a good makeover or a nice new pair of shoes, a nice new pair of breasts just makes you feel great about yourself. That confidence can go a long way.

Correct Nature's Little Boo-Boos

Some women have lopsided or crooked breasts, or breasts that seem to sag lower than you'd like them to. Nobody's perfect, and not everybody has a perfect two alike.

Breast enhancement can help correct Mother Nature's little errors. Some doctors specialize in getting the one just like the other one. You can also get breast implants to make your breasts perkier, or to even reduce the size of your breasts if they are too hard to carry. Most people envy a woman with naturally large breasts, but it can be torture for her!

More Volume for Nursing

Some women who are planning on getting pregnant get slight implants so that their breasts will be larger. This will help when they are nursing their babies.

This may be a surprise, but many women experience shrinkage in their breasts after nursing. You might want to get breast enhancement for that second or third child.

Regaining What You've Lost

Many women who have suffered from breast cancer and had to have a part of their breast removed in a mastectomy choose to get breast implants. If you lose one breast to cancer, you may want to get back what you've lost. There is no reason why you shouldn't have a pair of beautiful breasts like any other woman.

Breast Enlargement Is Safer Than Ever Before

Nowadays, the procedure is safer than ever. Not only that, you have lots of options to choose from. You can go with saline implants, for example, and go back to have them expanded again in the future. There are lots of options these days, so discuss with your doctor your long-term plans for your breasts.

Breast augmentation can be a wonderful change for the better. You can create your own body and make it do whatever you like!!!

Saturday, September 20, 2008

Taste Breast MILK

Studies suggested that what a mother eats can affect the taste preferences of her child. For example, the infants of mothers who drank carrot juice during pregnancy or breastfeeding seemed to prefer carrot-flavoured cereal.

To get a handle on how flavours from a mother’s diet get transferred into her milk, Helene Hausner and her colleagues at the University of Copenhagen in Denmark asked 18 lactating mothers to provide a sample of breast milk before they ate capsules containing the same compounds that give caraway seed, menthol, banana and liquorice their flavour, and then at regular intervals afterwards.

They found that different flavours take varying amounts of time to appear in breast milk. While concentrations of the caraway and liquorice compounds peaked 2 hours after the mother ate them, the banana compound could only be detected in the milk during the first hour after consumption. Menthol was present at relatively stable levels for between 2 and 8 hours after consumption.


All four flavours had disappeared from the women’s breast milk eight hours after they ate the capsules. However, there was considerable variation between the women in how the flavours were transferred to milk.

"Human milk is clearly a substance which varies considerably in flavour over time and between different people," says Gary Beauchamp of the Monell Chemical Senses Center in Philadelphia, Pennsylvania, who has also studied how flavours pass into breast milk.


The findings could have practical implications for mothers worried about why their infant is refusing to feed, says Gill Rapley, a UK nurse with more than 20 years’ experience specialising in postnatal care. "Mothers often talk about whether something in their milk may have upset their baby, but within 8 hours most flavours will be gone."


Preliminary results from Hausner also suggest that breastfed infants might be more receptive to new flavours than bottle-fed ones. "It’s not like if the mother eats apple pie the baby thinks ’mmmm, apple pie’, but it may make them more accepting of the flavour of other foods," she says. "Breastfeeding may prepare the infant for flavour changes and new experiences when they start to eat solid foods."


Mothers of bottle-fed infants should not despair, however. "If you don’t breastfeed you should change the brand of formula milk you use from time to time," says Hausner, who has also found that different brands of formula milk vary in taste.

Manfaat ASI ( Air Susu Ibu )

Air Susu Ibu"Saya bahagia punya bayi. Saya ingin sekali menyusuinya sampai usia setahun, bahkan dua tahun." Tapi apa yang terjadi? Baru sebulan saja, produksi ASI berhenti. Ibu mana yang tak sedih, bahkan mungkin merasa kurang berharga karena tidak dapat memberikan manfaat ASI kepada bayinya. Sementara banyak ibu lain dengan persiapan biasa-biasa saja dapat lancar menyusui. Kadang, sampai tumpah ruah produksi ASI-nya. Mengapa bisa demikian?

Sebenarnya, baik menyusui dan menyusu merupakan aktivitas yang kompleks bagi ibu dan bayi. Di tengah jalan, prosesnya bisa saja mengalami hambatan. Persoalan ini dialami banyak ibu. Kadang faktor penyebabnya terlalu samar dan coba dinafikan oleh yang bersangkutan. Apa saja persoalan itu, kami merangkumkan 9 yang paling banyak ditemui pada pengunjung Klinik Laktasi, RS St. Carolus, Jakarta Pusat, tahun 2006. Semoga tulisan ini membantu Ibu mencari jalan keluar dari masalahnya.

1. Merasa ASI kurang

Para ibu yang merasa ASI-nya kurang menduduki peringkat utama atau yang terbanyak. Tercatat sekitar 464 ibu yang mengeluhkan masalah ini ke Klinik Laktasi RS St. Carolus. Faktor penyebabnya ternyata lebih bersifat psikologis (emotional factor). Yakni, ibu merasa produksi ASI kurang, padahal sebenarnya bisa mencukupi kebutuhan bayi. Ketidakpedean ibu sebenarnya bisa diatasi dengan diberi motivasi agar ibu lebih yakin bahwa ia bisa memproduksi ASI sesuai kebutuhan bayi. Termasuk ibu yang ingin menyusui bayi kembar, sebenarnya kebutuhan ASI akan tercukupi.

Ada beberapa langkah untuk meningkatkan produksi ASI, di antaranya:

* Pastikan ibu menyusui dengan posisi yang benar dan perlekatan yang baik.

* Memberikan kesempatan pada bayi untuk menyusu sesering mungkin dan sesuai keinginan bayi (on demand). Kalau dihitung secara umum, dalam sehari bisa 10-12 kali menyusu.

* Bayi tidak diberikan dot/empeng.

* Pastikan ibu mendapatkan asupan makanan bergizi dan minum yang cukup.

* Usahakan untuk selalu relaks dan cukup istirahat.

* Jangan lupa skin to skin contact, misalnya saat tidur bersama bayi atau saat mengganti popoknya bila buang air kecil/besar.

2. Kurang memahami penatalaksanaan laktasi

Tercatat 307 ibu yang kurang paham soal ini. Padahal penjelasan informasi tentang manfaat menyusui dan penatalaksanaannya seharusnya dimulai sejak masa kehamilan (usia kandungan 32 minggu/antenatal preparation), lalu pada masa bayi lahir sampai berusia 2 tahun. Termasuk cara mengatasi kesulitan menyusui.

Menyusui bayi dalam 30 menit setelah melahirkan, yang dilakukan di ruang bersalin juga menentukan kelancaran proses berikutnya. Apabila ibu menjalani operasi sesar pun bayi tetap disusui segera setelah lahir, kecuali ada kendala medis. Tujuannya untuk memberikan perangsangan sesegera mungkin pada payudara agar kegiatan produksi dan pengaliran ASI berjalan mulus. Bayi pun dilatih menggunakan refleks mengisapnya sesegera mungkin agar dapat menyusu dengan lancar. Biasanya pada proses menyusu pertama kali, bayi memang tidak langsung mendapat ASI. Ada yang baru pada hari ke-3 ASI mengalir ke luar. Nutrisi yang dibawa bayi dari kandungan membuatnya mampu bertahan hidup selama menunggu ASI keluar.

Manajemen laktasi juga mencakup bagaimana cara menyusui yang benar dan cara mempertahankan menyusui meski ibu dipisah dari bayi atas indikasi medis. Diharapkan ibu tak memberikan makanan atau minuman apa pun selain ASI kepada bayi baru lahir. Ini juga termasuk tidak memberikan dot atau empeng kepada bayi yang diberi ASI perah.


Ist

ASI terbaik untuk bayi

Sayang, banyak ibu baru mengetahui manajemen laktasi setelah melahirkan. Alhasil, mereka kerap mengalami berbagai kendala menyusui. Misal, kesulitan mencari posisi menyusui yang tepat, kendala payudara bengkak dan sebagainya. Bila ibu sudah paham manajemen laktasi sejak hamil, tentu persoalan menyusui diharapkan takkan ditemui. Kalaupun ada kendala, masalahnya tak sampai berat dan dapat diatasi segera. Dengan begitu, ibu pun bisa lancar memberikan ASI eksklusif pada si kecil.

3. Relaktasi

Relaktasi adalah suatu keadaan dimana ibu yang telah berhenti menyusui ingin memulainya kembali. Ada beberapa situasi yang mendorong dilakukannya relaktasi, di antaranya bayi sakit dan sudah lama tak menyusu pada ibu atau bayi sudah diberikan makanan pendamping, tapi ibu ingin kembali menyusui.

Sepanjang 2006, terjadi peningkatan jumlah ibu yang melakukan relaktasi di RS St Carolus, yakni sekitar 198 ibu. Akan tetapi, proses relaktasi tidaklah selalu mudah. Perlu ketekunan dan kesabaran ibu. Apalagi bayi yang sudah lama tak menyusu, tentu akan mengalami bingung puting. Proses relaktasi kadang harus menggunakan alat suplementer berupa pipa plastik atau slang yang diletakkan dekat puting payudara sehingga lama-kelamaan bayi akan beralih menyusu lagi. Dengan usaha yang terus-menerus, motivasi yang kuat, konsisten serta relaktasi lebih dini, kemungkinan untuk berhasil akan lebih tinggi.

4. Sudah mendapat prelacteal feeding

Maksudnya ibu memberikan makanan atau minuman lain selain ASI terlalu dini (di bawah 6 bulan). Contoh, bayi diberi air putih, air gula, bahkan susu formula. Tercatat sekitar 186 ibu yang berkonsultasi ke klinik laktasi mengaku melakukan hal ini. Mereka umumnya kurang memahami penatalaksanaan laktasi yang benar sehingga memberikan makanan/minuman lain selain ASI.

Kekurangpahaman ibu akan manajemen laktasi juga berkaitan dengan banyak tempat bersalin/rumah sakit yang kurang peduli akan manfaat ASI. Para ibu yang melahirkan di sana dan ASI-nya tidak/belum keluar tidak didukung oleh petugas kesehatan yang malah memberikan air putih atau susu formula.

5. Ibu bekerja

Para ibu bekerja umumnya paling sering mengalami persoalan manajemen laktasi. Terutama ketika sudah harus kembali bekerja. Tentu saja ASI perah adalah jawabannya. Memerah di mana? Rancanglah pojok yang nyaman dan memenuhi privasi di ruangan kantor. Lakukan setelah makan siang, sebelum jam istirahan habis. Gunakan jari atau alat perah. Jangan lupa, bawa wadah ASI (bisa berupa beberapa botol susu bayi). Tanpa pendinginan atau di suhu ruangan, ASI bisa bertahan selama 6 jam. Hitunglah lamanya waktu kerja setelah memerah dan perjalanan pulang ke rumah, apakah masih kurang dari 6 jam? Kalau lebih, bawalah termos es atau sediakan kulkas portabel di bawah meja kerja supaya ASI dapat bertahan lebih lama.

6. Kelainan ibu

Yang dimaksud adalah persoalan fisik seputar menyusui, misal puting lecet karena digigit, payudara bengkak, mastitis, dan abses. Yang cukup sering terjadi, kasus puting lecet karena posisi bayi menyusu kurang tepat, atau bayi menggigit puting, yang tentunya membuat ibu merasa sakit. Akhirnya, banyak ibu memutuskan berhenti menyusui.

Sebenarnya ibu tak usah berhenti menyusui, karena berikutnya akan muncul masalah baru lagi yaitu payudara bengkak. Yang perlu diperbaiki adalah posisi menyusui. Lecet pada puting dapat sembuh dengan sendirinya bila masih ringan. Akan lebih membantu jika luka tersebut diolesi ASI sedikit. Jika parah sampai timbul mastitis/abses, mintalah saran dan obat dari dokter.

Nah ada beberapa cara agar masalah ini bisa teratasi, di antaranya:

* Berikan perhatian pada bayi terutama saat ia menyusu agar terjalin perlekatan yang baik.

* Bila bayi tampak mengubah posisi mulutnya dan bersiap menggigit, segera lepaskan payudara dengan memasukkan jari kelingking ke sudut mulutnya sehingga pengisapan terhenti.

* Pindahkan bayi dari payudara sehingga bayi tak berada pada posisi menyusu lagi.

* Dorong bayi lebih mendekat ke payudara hingga hidungnya terhalang dan ia melepas puting untuk bernapas dengan mulutnya. Sedikit trik "jahil" ini tidak mengapa dilakukan pada bayi demi melindungi puting dan kelancaran proses menyusui berikutnya.

7. Kelainan bayi

Keluhan bayi sakit di klinik Latasi RS St Carolus cukup banyak terjadi. Akibatnya, bayi sulit mendapat ASI eksklusif karena harus mengonsumsi obat. Memang demikian kondisinya, namun ibu dianjurkan untuk terus memberikan ASI selama si kecil sakit, bahkan jika ia harus dirawat di rumah sakit. Jika ibu tak dapat mendampingi bayinya setiap saat, titipkan susu perahan sebanyak yang diperlukan sampai ibu datang menjenguk kembali kepada perawat yang menjaga dan mengurus bayi. Mintalah padanya untuk memberikan ASI dengan sendok.

8. Kurang motivasi ibu/keluarga

Kurangnya motivasi baik dari ibu sendiri ataupun keluarga juga menyebabkan proses menyusui terganggu. Misalnya, ketika si bayi rewel terus, ia langsung diberi susu formula atau pakai dot supaya anteng. Keluarga kurang mendukung untuk proses pemberian ASI sehingga ibu pun tidak memiliki motivasi yang kuat untuk memberi ASI secara eksklusif kepada bayinya. Untuk itu, keluarga pun setidaknya perlu mendapatkan informasi atau manajemen ASI sehingga program ASI ekslusif bisa dilakukan.

9. Berat badan turun

Beberapa ibu mengeluhkan berat badan bayinya turun atau tidak naik secara cepat. Hal ini membuat ASI sering dipojokkan sebagai biang keladi bayi tak tampak gemuk. Sebenarnya, tak masalah BB bayi turun sedikit atau naik secara perlahan selama angkanya masih dalam batas kurva BB normal. Perlu diketahui, umumnya berat badan lahir bayi akan turun pada minggu-minggu pertama. Jadi ibu tak perlu khawatir. (Nakita)

Wednesday, January 30, 2008


Susu MontokSusu MontokSusu MontokSusu MontokSusu MontokSusu MontokSusu MontokSusu Montok
Susu Montok

Thursday, January 24, 2008




Women Breast After Use Teraphy


For More Information,. U Can Select From Ads This Site







Miss Asia

More Girl With SWIM SUIT Their about Ten Girl with Swin Suit

Tuesday, January 22, 2008

Not Big, noT smaLL